Berita

Literasi Keuangan: Kunci Sukses Mahasiswa Menghadapi Tantangan Ekonomi Digital

Sorong, 3 Oktober 2024 – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan akses ke layanan keuangan, literasi keuangan menjadi salah satu kunci penting bagi mahasiswa untuk menghadapi tantangan ekonomi masa depan. Kesadaran terhadap literasi keuangan, yang mencakup pemahaman tentang pengelolaan keuangan pribadi, investasi, serta risiko yang terkait, semakin krusial seiring meningkatnya jumlah layanan keuangan digital yang mudah diakses namun penuh risiko.

Literasi keuangan bagi mahasiswa bukan hanya tentang menabung atau mengelola uang jajan sehari-hari, tetapi juga mengenai bagaimana mereka memahami dan memanfaatkan instrumen keuangan yang tersedia, termasuk investasi di pasar modal. Ketika mahasiswa mulai terpapar dengan tawaran produk keuangan seperti investasi saham, reksa dana, hingga layanan kredit, mereka harus dilengkapi dengan pemahaman yang baik agar tidak terjebak dalam praktik keuangan ilegal atau investasi bodong yang kian marak di era digital.

Investasi di Pasar Modal: Langkah Awal Mencapai Kemandirian Finansial

Salah satu aspek penting dalam literasi keuangan adalah pemahaman tentang investasi. Bagi mahasiswa, memulai investasi sejak dini adalah salah satu cara efektif untuk membangun kemandirian finansial. Namun, langkah ini harus diiringi dengan pemahaman yang baik mengenai mekanisme pasar modal, risiko yang terlibat, dan cara melindungi diri dari potensi kerugian.

Kresna Aditya Payokwa, Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Papua, menjelaskan bahwa pasar modal menawarkan banyak peluang bagi generasi muda untuk belajar berinvestasi dengan aman dan legal. “Bursa Efek Indonesia memiliki berbagai program edukasi yang dirancang khusus untuk mahasiswa dan pemula, agar mereka dapat memahami bagaimana berinvestasi dengan bijak dan terhindar dari investasi ilegal,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa dapat memulai investasi dengan modal yang terjangkau, terutama melalui platform investasi digital yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia. Namun, pemahaman mengenai literasi keuangan tetap menjadi syarat utama sebelum terjun ke dunia investasi.

Perlindungan Konsumen di Era Digital

Seiring meningkatnya popularitas layanan keuangan digital, risiko penipuan dan praktik investasi ilegal juga ikut meningkat. Viktorinus Donny Vika Permana, Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan OJK Papua, menekankan bahwa literasi keuangan tidak hanya tentang bagaimana seseorang mengelola uangnya, tetapi juga tentang bagaimana mereka melindungi diri dari ancaman penipuan keuangan.

“Banyak konsumen jasa keuangan, termasuk mahasiswa, masih belum memahami hak-hak mereka ketika menggunakan produk keuangan digital. Oleh karena itu, edukasi mengenai literasi keuangan harus mencakup perlindungan konsumen dan kemampuan untuk mengidentifikasi praktik keuangan ilegal yang merugikan,” jelas Donny.

Ia menambahkan bahwa OJK terus melakukan berbagai program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi keuangan, termasuk perlindungan konsumen dalam menggunakan produk keuangan digital. “Dengan literasi keuangan yang baik, kita dapat membekali mahasiswa untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan finansial dan menghindari jebakan investasi bodong,” tutupnya.

Pentingnya Peran Literasi Keuangan bagi Masa Depan Mahasiswa

Mahasiswa, sebagai generasi penerus bangsa, memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi masa depan. Kemampuan mereka dalam mengelola keuangan pribadi dan memahami instrumen keuangan yang ada akan berdampak pada kesejahteraan mereka di masa mendatang. Literasi keuangan yang baik dapat membantu mahasiswa membuat keputusan yang tepat, baik dalam investasi, pengelolaan utang, hingga pengambilan risiko keuangan.

Dengan semakin terbukanya akses terhadap produk-produk keuangan digital, literasi keuangan di kalangan mahasiswa menjadi kebutuhan yang tak terelakkan. Mereka tidak hanya harus cerdas secara akademis, tetapi juga melek secara finansial agar mampu beradaptasi dengan perubahan ekonomi global yang terus berkembang.

Kegiatan seminar, diskusi, dan program edukasi keuangan lainnya sangat dibutuhkan untuk memperkuat pondasi literasi keuangan di kalangan mahasiswa. Dengan bekal ini, diharapkan generasi muda dapat berkontribusi lebih besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus menjaga keamanan dan kestabilan finansial pribadi mereka di masa depan. [Humas]